Headlines News :
resize
STOP Corruption, mulai dari kita. Sekarang !!Dewan Pelaksanan Cabang Clean Governance Lamongan. Against Corruption
Home » » Gaji pemain tak akan ditunggak lagi

Gaji pemain tak akan ditunggak lagi

Fadeli mengatakan, pihaknya kini lebih memilih mengelola Persela sendiri ketimbang memberikan mandat kepada pihak investor yang tidak jelas.

Lamongan : Berkaca dari pengalaman musim sebelumnya, di mana Persela termasuk salah satu dari beberapa kontestan Indonesia Super League (ISL) yang mengalami masalah penunggakan gaji, manajemen tim berjuluk Laskar Joko Tingkir tersebut berjanji tak akan mengulangi kesalahan yang sama untuk musim ini.

Menurut ketua umum Persela Lamongan Fadeli, tertunggaknya gaji pelatih dan pemain musim lalu, lebih dikarenakan kesalahan manajemen dalam menjalin kesepakatan dengan pihak investor, yang disebutnya sebagai konsorsium.

“Kami akui, Persela memang menunggak gaji pemain musim lalu. Tapi, itu sebenarnya bukan kewajiban manajemen dan pengurus untuk menggantinya. Sebab musim lalu sudah disepakati, jika semua gaji pelatih dan pemain menjadi tanggungan konsorsium. Itu memang konsorsiumnya yang kurang ajar, yang tak mau membayar kewajibannya. Silahkan ditulis saja, memang itu kenyataannya kok!,” kata Fadeli kepada GOAL.com Indonesia.

Walau begitu, manajemen dan pengurus Persela tak lepas tangan. Dari tunggakan selama tujuh bulan, mereka ikut membantu dengan mengusahakan separuh tanggungan tersebut.

“Dari tunggakan tujuh bulan, kami sudah membantu menutup separuhnya,” sambung pria yang juga menjabat sebagai bupati Lamongan tersebut.

Fadeli menyatakan, dana yang dipakai untuk menutup separuh dari tunggakan gaji pemain dan pelatih tersebut, tak sepeser pun berasal dari dana APBD. Dana tersebut didapat, murni dari kantong pribadi para pengurus, jajaran manajemen, dan para penggemar sepakbola yang peduli akan nasib Persela.

“Karena itu, bila tudingan itu diarahkan pada kami, tentu kami sangat keberatan. Harusnya, tudingan itu diarahkan pada pihak konsorsium, karena dari awal kami sudah ada perjanjian dengan mereka. Dan mereka sepakat bakal menanggung seluruh gaji pemain dan pelatih, dengan poin-poin yang sudah disepakati kedua belah pihak,” tutur Fadeli, tanpa mau membeberkan pihak konsorsium yang dimaksud.

Nah, belajar dari pengalaman musim lalu. Kini manajemen dan pengurus tim berjuluk Laskar Joko Tingkir tersebut, lebih selektif dalam menjalin kerjasama. Mereka tidak ingin, pengalaman buruk tersebut kembali terulang saat tim Persela menapaki kompetisi Indonesia Super League (ISL) musim 2012/13.

“Kemarin sebelum kompetisi 2012/13 dimulai, sebenarnya ada dua investor yang siap mendanai Persela. Tapi kami tolak, karena mereka tidak berani menyediakan dana anggaran di depan. Kalau kami terima, kami khawatir pengalaman musim lalu bakal terulang lagi pada musim ini. Kan kasihan pemain dan pelatih, yang sudah mencurahkan segenap kemampuannya kepada Persela, kalau gajinya sampai tak cair,” terangnya.

Fadeli mengatakan, pihaknya kini lebih memilih mengelola Persela sendiri ketimbang memberikan mandat kepada pihak investor yang tidak jelas. Ia pun menggaris bawahi, jika banyaknya pengurus Persela yang berstatus sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS), lantas membuat Persela memakai dana APBD.

“Jadi jangan dihubungkan dengan banyaknya pengurus Persela yang PNS, terus kami memakai dana APBD. Itu tidak ada dalam bayangan kami! Apalagi, kini sudah ada larangan pemakaian dana APBD untuk tim sepakbola profesional. Mereka masuk sebagai pengurus Persela, murni karena mereka hobi sepakbola dan mempunyai pengalaman mumpuni dalam hal mengelola tim sepakbola,” paparnya.

Untuk memutar roda tim dalam mengikuti kompetisi ISL musim 2012/13, Fadeli mengaku, jika Persela banyak mengandalkan dana dari pihak sponsorship dan ticketing. Musim ini, Persela setidaknya telah menggandeng tujuh sponsor, yang siap mengucurkan dananya.

“Ada tujuh sponsor yang siap menyumbang Persela musim ini, yakni Diadora, So Nice, Extra Joss, Bank Jatim, KTM [Kebun Tebu Mas], Sorbice, dan pengelola Wisata Bahari Lamongan [WBL]. Dengan sumbangan dari tiap sponsor bervariasi, namun kisarannya berada pada rentang Rp500 juta sampai Rp1 miliar, tidak ada yang lebih,” pungkasnya.

Sementara untuk menutupi kekurangan, Persela Lamongan bakal mengandalkan dana dari pemasukan ticketing. Termasuk, sumbangan dari para donatur yang peduli akan sepak-terjang Persela di ISL musim ini. (gk-43)
Share this article :

0 comments:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

gif animator

Word Cup Timer down

Sponsor

gif animator

Popular Posts

 
Support : Creating Website | SMI Template | Suara Lamongan Template
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. suara lamongan - All Rights Reserved
Template Design by Creating Website Published by Sentra Media Informatika