Gabungan 2 Klub ISL Arema dan Pelita Jaya
Arema Pelita
MALANG - Rumor merger Arema
ISL dengan Pelita Jaya mulai terjawab. Kemarin di Hotel Savana manajemen
Arema ISL dan Pelita Jaya melakukan penandatanganan kerja sama. Meski
masih malu-malu mengakui, dua tim itu bisa dikatakan hampir pasti
bergandengan tangan.
Dari manajemen Arema ISL, hadir Presiden Arema ISL Rendra Kresna dan Direktur Utama (Dirut) Ruddy Widodo. Pelita Jaya diwakili CEO PT Pelita Jaya Nirwana Pelita Jaya Iwan Budianto, Vice President PT Pelita Jaya Cronus Helmi Rahman, dan Manajer BOD Member PT Pelita Jaya Cronus Demis Djamoedin.
Demis menyatakan, ada dua poin kesepakatan dalam kerja sama antara dua klub tersebut. Poin pertama terkait dengan akademi sepak bola. Itu menyangkut pembinaan usia dini. Selama ini diketahui, dari sisi fasilitas pembinaan usia dini, Pelita Jaya merupakan salah satu klub yang terdepan di Indonesia. "Kami punya fasilitas di Sawangan (Depok)," ujarnya.
Poin kedua terkait dengan bidang bisnis. Salah satunya menyangkut fan base. Dalam dua poin itu tidak disinggung penyatuan atau merger dua klub tersebut. Tetapi, sangat mungkin kerja sama dilanjutkan ke arah merger. Apalagi, hari ini latihan gabungan dua tim itu dimulai dengan dipimpin Rahmad Darmawan, pelatih Pelita Jaya. "Ditingkatkan ke hal yang lebih jauh" Nggak tahu lah. Kita lihat besok," kata manajer tim Deportivo Uruguay itu.
Soal kerja sama tersebut, Rendra mengatakan bahwa Arema ISL punya kekuatan bisnis sepak bola dan fans yang besar. Basis fans yang kuat selama ini tidak pernah dimiliki Pelita Jaya.
Apalagi, Pelita Jaya sering berpindah home base. Mereka pernah ber-home base di Cilegon, Purwakarta, dan yang terakhir Karawang. "Meski demikian, Pelita Jaya punya kekuatan dalam manajemen dan materi tim utama," ujarnya. Pelita Jaya punya materi pemain top, seperti Greg Nwokolo dan rekrutan anyar Alberto "Beto" Goncalves.
Rendra tidak menutup peluang merger. Dia menegaskan, kalaupun ada merger, Arema tidak akan pindah home base dari Malang. "Siapa pun yang bergabung dengan Arema, kami harus tetap berada di sini (Malang). Bukan Arema namanya kalau pindah dari Malang," tegasnya. (muf/yn/)
Dari manajemen Arema ISL, hadir Presiden Arema ISL Rendra Kresna dan Direktur Utama (Dirut) Ruddy Widodo. Pelita Jaya diwakili CEO PT Pelita Jaya Nirwana Pelita Jaya Iwan Budianto, Vice President PT Pelita Jaya Cronus Helmi Rahman, dan Manajer BOD Member PT Pelita Jaya Cronus Demis Djamoedin.
Demis menyatakan, ada dua poin kesepakatan dalam kerja sama antara dua klub tersebut. Poin pertama terkait dengan akademi sepak bola. Itu menyangkut pembinaan usia dini. Selama ini diketahui, dari sisi fasilitas pembinaan usia dini, Pelita Jaya merupakan salah satu klub yang terdepan di Indonesia. "Kami punya fasilitas di Sawangan (Depok)," ujarnya.
Poin kedua terkait dengan bidang bisnis. Salah satunya menyangkut fan base. Dalam dua poin itu tidak disinggung penyatuan atau merger dua klub tersebut. Tetapi, sangat mungkin kerja sama dilanjutkan ke arah merger. Apalagi, hari ini latihan gabungan dua tim itu dimulai dengan dipimpin Rahmad Darmawan, pelatih Pelita Jaya. "Ditingkatkan ke hal yang lebih jauh" Nggak tahu lah. Kita lihat besok," kata manajer tim Deportivo Uruguay itu.
Soal kerja sama tersebut, Rendra mengatakan bahwa Arema ISL punya kekuatan bisnis sepak bola dan fans yang besar. Basis fans yang kuat selama ini tidak pernah dimiliki Pelita Jaya.
Apalagi, Pelita Jaya sering berpindah home base. Mereka pernah ber-home base di Cilegon, Purwakarta, dan yang terakhir Karawang. "Meski demikian, Pelita Jaya punya kekuatan dalam manajemen dan materi tim utama," ujarnya. Pelita Jaya punya materi pemain top, seperti Greg Nwokolo dan rekrutan anyar Alberto "Beto" Goncalves.
Rendra tidak menutup peluang merger. Dia menegaskan, kalaupun ada merger, Arema tidak akan pindah home base dari Malang. "Siapa pun yang bergabung dengan Arema, kami harus tetap berada di sini (Malang). Bukan Arema namanya kalau pindah dari Malang," tegasnya. (muf/yn/)
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !