Foto: Google
Kompetisi paling elite antar klub di benua Eropa
bertajuk Liga Champions akan segera digulirkan dalam sepekan ke depan.
Akankah hadir juara baru, atau tim-tim unggulan kembali mengangkat trofi
juara?
Mulai 18-19 September mendatang, 32 tim terbaik di benua biru akan saling sikut guna memperebutkan trofi ke-58, atau yang ke-21 sejak formatnya diubah menjadi Liga Champions pada 1992.
Sebagai langkah awal, ke-32 tim ini akan bersaing pada babak penyisihan grup, di mana terdapat delapan grup dengan komposisi empat tim di tiap grupnya. Dua tim teratas akan lolos ke 16 besar, lalu kemudian perempatfinal, semifinal dan terakhir babak final yang akan digelar di Stadion Wembley, Inggris.
Chelsea yang musim lalu menyandang predikat juara, tergabung di Grup E bersama dengan klub debutan asal Denmark, Nordsjaelland, Shakhtar Donetsk (Ukraina) dan juara Serie A, Juventus.
Melihat peta persaingan, The Blues sepertinya hanya akan mendapat perlawanan sengit dari Juventus. Ya, kedua tim ini diprediksi bakal melaju ke babak 16 besar.
Di musim ini, Chelsea melakukan sejumlah perombakan dalam skuad musim lalu. Tak ada lagi nama-nama seperti Didier Drogba, Salomon Kalou dan Raul Meireles. Namun, skuad milik Taipan minyak Rusia Roman Abramovich membeli sejumlah talenta muda yang bisa diandalkan macam, Eden Hazard, Marko Marin dan Oscar. Masih bersama Roberto Di Matteo di kursi pelatih, Chelsea bertekad mengubah paradigma tim defensif menjadi tim yang tampil ofensif plus menghibur di musim ini.
Sementara Juventus akan datang dengan mengusung ambisi menambah koleksi dua trofi yang sebelumnya mereka raih pada 1984–85 dan 1995–96. Setelah tiga tahun absen, Bianconeri datang dengan persiapan yang bisa dikatakan cukup.
Meski tidak akan didampingi sang allenatore, Antonio Conte yang harus menjalani sanksi akibat keterlibatannya dalam skandal Scommesopoli, Juve cukup yakin bisa sukses bersama caretaker, Massimo Carrera.
Sejumlah amunisi baru seperti Kwadwo Asamoah, Mauricio Isla, Pavel Pogba, Sebastian Giovinco dan Nicklas Bendtner (pinjam) didatangkan demi menunjang kekuatan klub yang akan bersaing di tiga kompetisi.
Di grup lain, yang mungkin bakal menarik minat pecinta sepakbola adalah persaingan di Grup D yang disebut-sebut grup Neraka. Ya, grup ini berisikan tim-tim dengan status juara liga.
Real Madrid akan bersaing dengan jawara Premier League Manchester City, Ajax Amsterdam (Belanda) dan kampiun Bundesliga Borussia Dortmund. Siapa yang akan lolos? Melihat komposisi skuad yang ada, Madrid dan City punya peluang lebih besar ketimbang Ajax dan Dortmund.
Madrid bersama Jose Mourinho, mengandalkan pemain-pemain bintang yang sudah cukup akrab dengan arena Liga Champions, seperti Cristiano Ronaldo, Mesut Ozil, Karim Benzema, Gonzalo Higuain dan Ricardo Kaka. Ini belum ditambah dua rekrutan baru yang punya kualitas tak kalah oke, yakni Luka Modric dan Michael Essien yang dipinjam dari Chelsea.
Sementara City, pelatih Roberto Mancini tentunya tidak ingin kembali gagal seperti musim lalu, saat klub tersebut baru memulai petualangannya di Liga Champions. Kali ini, tim asal Kota Manchester ini nampak lebih siap.
Sergio Aguero, David Silva, Yaya Toure, Samir Nasri kini tampil jauh lebih padu. Carlos Tevez juga sudah jauh lebih dewasa dalam menerima keputusan pelatih. Ini belum termasuk rekrutan anyar macam Jack Rodwell, Javi Garcia dan bek berpengalaman Douglas Maicon yang pastinya akan menambah solidnya kekuatan klub berjuluk Manchester Biru ini.
Meski demikian, bukan tak mungkin Ajax dan Dortmund bakal memberikan kejutan. Dengan mengandalkan pemain yang bisa dikatakan ‘kelas dua’, mereka berpotensi lebih termotivasi menyungkurkan tim favorit. Jangan lupakan juga, Ajax merupakan juara Liga Champions empat kali, sementara Dortmund sempat membuat kejutan ketika menjuarai Liga Champions edisi 1996-1997.
Tim unggulan sekaligus favorit juara, Barcelona akan mengawali perjuangannya dari Grup G. Juara empat kali ini akan bersaing dengan Benfica, Spartak Moskow dan Celtic. Dengan amunisi yang tak jauh berbeda dari musim lalu, dengan masih mengandalkan Lionel Messi, Andres Iniesta, Xavi Hernandez, David Villa dan Cesc Fabregas, El Barca diyakini tak kesulitan menggenggam tiket ke babak berikutnya.
Apalagi, musim ini mereka mendapatkan tambahan amunisi berharga macam, Jordi Alba dan Alexander Song. Mungkin yang jadi pertanyaan adalah, mampukah Tito Vilanova meneruskan jejak sukses mantan bosnya, Pep Guardiola?
Selain Barca, klub tersukses kedua di Eropa, AC Milan juga akan memulai era barunya di musim ini. Allenatore Massimiliano Allegri kini hanya bertumpu pada pemain muda minim pengalaman, sebagai imbas dari krisis finansial yang melanda I Rossoneri.
Dengan hanya mengandalkan pemain bintang macam Alexandre Pato, Robinho dan Kevin Prince Boateng, Allegri harus memutak otak ekstra keras demi meloloskan Milan dari grup C. Milan akan mendapat saingan dari tim debutan asal Spanyol Malaga, Anderlecht (Belgia), dan Zenit St Petersburg yang baru saja merekrut dua pemain bintang, yakni Hulk dan Alex Witsel.
Satu lagi tim yang pasti ditunggu-tunggu sepak terjangnya adalah Paris Saint Germain. Ya, manuver gila yang dilakukan PSG dalam dua musim terakhir membuat banyak kalangan penasaran dengan hasil belanja besar yang mereka lakukan.
Setelah merekrut salah satu pelatih sukses di Eropa, Carlo Ancelotti, di bursa transfer musim panas ini, PSG menggelontorkan dana tak kurang dari 150 juta euro, untuk merekrut pemain bintang seperti Ezequiel Lavezzi, Thiago Silva, Zlatan Ibrahimovic dan terbaru Gregory van Der Wiel.
Dengan komposisi pemain-pemain yang cukup berpengalaman di benua biru, PSG diprediksi bakal langsung jadi pesaing tangguh musim ini. Apalagi, pada penyisihan grup, klub berjuluk Les Parisiens ini tergabung di grup A, yang dinilai mampu dilewati Ibra dkk. PSG segrup dengan FC Porto, Dynamo Kiev dan Dinamo Zagreb. (acf)
Mulai 18-19 September mendatang, 32 tim terbaik di benua biru akan saling sikut guna memperebutkan trofi ke-58, atau yang ke-21 sejak formatnya diubah menjadi Liga Champions pada 1992.
Sebagai langkah awal, ke-32 tim ini akan bersaing pada babak penyisihan grup, di mana terdapat delapan grup dengan komposisi empat tim di tiap grupnya. Dua tim teratas akan lolos ke 16 besar, lalu kemudian perempatfinal, semifinal dan terakhir babak final yang akan digelar di Stadion Wembley, Inggris.
Chelsea yang musim lalu menyandang predikat juara, tergabung di Grup E bersama dengan klub debutan asal Denmark, Nordsjaelland, Shakhtar Donetsk (Ukraina) dan juara Serie A, Juventus.
Melihat peta persaingan, The Blues sepertinya hanya akan mendapat perlawanan sengit dari Juventus. Ya, kedua tim ini diprediksi bakal melaju ke babak 16 besar.
Di musim ini, Chelsea melakukan sejumlah perombakan dalam skuad musim lalu. Tak ada lagi nama-nama seperti Didier Drogba, Salomon Kalou dan Raul Meireles. Namun, skuad milik Taipan minyak Rusia Roman Abramovich membeli sejumlah talenta muda yang bisa diandalkan macam, Eden Hazard, Marko Marin dan Oscar. Masih bersama Roberto Di Matteo di kursi pelatih, Chelsea bertekad mengubah paradigma tim defensif menjadi tim yang tampil ofensif plus menghibur di musim ini.
Sementara Juventus akan datang dengan mengusung ambisi menambah koleksi dua trofi yang sebelumnya mereka raih pada 1984–85 dan 1995–96. Setelah tiga tahun absen, Bianconeri datang dengan persiapan yang bisa dikatakan cukup.
Meski tidak akan didampingi sang allenatore, Antonio Conte yang harus menjalani sanksi akibat keterlibatannya dalam skandal Scommesopoli, Juve cukup yakin bisa sukses bersama caretaker, Massimo Carrera.
Sejumlah amunisi baru seperti Kwadwo Asamoah, Mauricio Isla, Pavel Pogba, Sebastian Giovinco dan Nicklas Bendtner (pinjam) didatangkan demi menunjang kekuatan klub yang akan bersaing di tiga kompetisi.
Di grup lain, yang mungkin bakal menarik minat pecinta sepakbola adalah persaingan di Grup D yang disebut-sebut grup Neraka. Ya, grup ini berisikan tim-tim dengan status juara liga.
Real Madrid akan bersaing dengan jawara Premier League Manchester City, Ajax Amsterdam (Belanda) dan kampiun Bundesliga Borussia Dortmund. Siapa yang akan lolos? Melihat komposisi skuad yang ada, Madrid dan City punya peluang lebih besar ketimbang Ajax dan Dortmund.
Madrid bersama Jose Mourinho, mengandalkan pemain-pemain bintang yang sudah cukup akrab dengan arena Liga Champions, seperti Cristiano Ronaldo, Mesut Ozil, Karim Benzema, Gonzalo Higuain dan Ricardo Kaka. Ini belum ditambah dua rekrutan baru yang punya kualitas tak kalah oke, yakni Luka Modric dan Michael Essien yang dipinjam dari Chelsea.
Sementara City, pelatih Roberto Mancini tentunya tidak ingin kembali gagal seperti musim lalu, saat klub tersebut baru memulai petualangannya di Liga Champions. Kali ini, tim asal Kota Manchester ini nampak lebih siap.
Sergio Aguero, David Silva, Yaya Toure, Samir Nasri kini tampil jauh lebih padu. Carlos Tevez juga sudah jauh lebih dewasa dalam menerima keputusan pelatih. Ini belum termasuk rekrutan anyar macam Jack Rodwell, Javi Garcia dan bek berpengalaman Douglas Maicon yang pastinya akan menambah solidnya kekuatan klub berjuluk Manchester Biru ini.
Meski demikian, bukan tak mungkin Ajax dan Dortmund bakal memberikan kejutan. Dengan mengandalkan pemain yang bisa dikatakan ‘kelas dua’, mereka berpotensi lebih termotivasi menyungkurkan tim favorit. Jangan lupakan juga, Ajax merupakan juara Liga Champions empat kali, sementara Dortmund sempat membuat kejutan ketika menjuarai Liga Champions edisi 1996-1997.
Tim unggulan sekaligus favorit juara, Barcelona akan mengawali perjuangannya dari Grup G. Juara empat kali ini akan bersaing dengan Benfica, Spartak Moskow dan Celtic. Dengan amunisi yang tak jauh berbeda dari musim lalu, dengan masih mengandalkan Lionel Messi, Andres Iniesta, Xavi Hernandez, David Villa dan Cesc Fabregas, El Barca diyakini tak kesulitan menggenggam tiket ke babak berikutnya.
Apalagi, musim ini mereka mendapatkan tambahan amunisi berharga macam, Jordi Alba dan Alexander Song. Mungkin yang jadi pertanyaan adalah, mampukah Tito Vilanova meneruskan jejak sukses mantan bosnya, Pep Guardiola?
Selain Barca, klub tersukses kedua di Eropa, AC Milan juga akan memulai era barunya di musim ini. Allenatore Massimiliano Allegri kini hanya bertumpu pada pemain muda minim pengalaman, sebagai imbas dari krisis finansial yang melanda I Rossoneri.
Dengan hanya mengandalkan pemain bintang macam Alexandre Pato, Robinho dan Kevin Prince Boateng, Allegri harus memutak otak ekstra keras demi meloloskan Milan dari grup C. Milan akan mendapat saingan dari tim debutan asal Spanyol Malaga, Anderlecht (Belgia), dan Zenit St Petersburg yang baru saja merekrut dua pemain bintang, yakni Hulk dan Alex Witsel.
Satu lagi tim yang pasti ditunggu-tunggu sepak terjangnya adalah Paris Saint Germain. Ya, manuver gila yang dilakukan PSG dalam dua musim terakhir membuat banyak kalangan penasaran dengan hasil belanja besar yang mereka lakukan.
Setelah merekrut salah satu pelatih sukses di Eropa, Carlo Ancelotti, di bursa transfer musim panas ini, PSG menggelontorkan dana tak kurang dari 150 juta euro, untuk merekrut pemain bintang seperti Ezequiel Lavezzi, Thiago Silva, Zlatan Ibrahimovic dan terbaru Gregory van Der Wiel.
Dengan komposisi pemain-pemain yang cukup berpengalaman di benua biru, PSG diprediksi bakal langsung jadi pesaing tangguh musim ini. Apalagi, pada penyisihan grup, klub berjuluk Les Parisiens ini tergabung di grup A, yang dinilai mampu dilewati Ibra dkk. PSG segrup dengan FC Porto, Dynamo Kiev dan Dinamo Zagreb. (acf)
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !