Daniel Alves. (Foto: Reuters)
BARCELONA - Kekalahan Barcelona dari
Celtic pada pertandingan Liga Champions lalu memunculkan anggapan kalau
mereka membutuhkan plan B. Namun, wingback Barca, Dani Alves mengatakan kalau timnya tak perlu mengubah filosofi untuk bisa menjadi lebih baik.
Pada pertandingan yang berakhir 2-1 tersebut, Barcelona menguasai bola hingga 97 persen pada babak kedua. Namun, tetap saja pada akhirnya mereka harus bertekuk lutut dari juara Liga Skotlandia tersebut.
“Seperti tulah filosofi kami yang telah mempesonakan seluruh dunia. Barca dan sepakbola sudah menjadi kesatuan, tapi saat Anda tidak menang, tentu debat tenang plan B akan berlanjut,” ujar Alves, seperti dilansir ESPN, Sabtu (10/11/2012).
Alves juga mengatakan bahwa timnya pernah mencoba menggunakan plan B, dengan menggunakan striker jangkung di lini depan (Zlatan Ibrahimovic). Namun, nyatanya, Ibra hanya bertahan satu tahun sebelum akhirnya dipinjamkan ke AC Milan.
“Pada beberapa tahun ke belakang, kami memiliki plan B, dengan mendatangkan pemain berkualitas yang bertubuh besar. Lalu apa yang terjadi? Dia tidak bertahan di sini, karena tidak cocok dengan gaya kami. Yang kami perlukan adalah meningkatkan plan A, bukan beralih pada plan B,” ujar Alves.
Kendati banyak kritik yang ditujukan kepada Barcelona usai dikalahkan Celtic, tim yang kini dilatih Tito Vilanova tersebut sesungguhnya masih tangguh. Di kancah domestik, untuk sementara mereka masih memimpin klasemen dengan raihan poin 28, hasil dari sembilan kemenangan dan satu hasil imbang. (dit)
Pada pertandingan yang berakhir 2-1 tersebut, Barcelona menguasai bola hingga 97 persen pada babak kedua. Namun, tetap saja pada akhirnya mereka harus bertekuk lutut dari juara Liga Skotlandia tersebut.
“Seperti tulah filosofi kami yang telah mempesonakan seluruh dunia. Barca dan sepakbola sudah menjadi kesatuan, tapi saat Anda tidak menang, tentu debat tenang plan B akan berlanjut,” ujar Alves, seperti dilansir ESPN, Sabtu (10/11/2012).
Alves juga mengatakan bahwa timnya pernah mencoba menggunakan plan B, dengan menggunakan striker jangkung di lini depan (Zlatan Ibrahimovic). Namun, nyatanya, Ibra hanya bertahan satu tahun sebelum akhirnya dipinjamkan ke AC Milan.
“Pada beberapa tahun ke belakang, kami memiliki plan B, dengan mendatangkan pemain berkualitas yang bertubuh besar. Lalu apa yang terjadi? Dia tidak bertahan di sini, karena tidak cocok dengan gaya kami. Yang kami perlukan adalah meningkatkan plan A, bukan beralih pada plan B,” ujar Alves.
Kendati banyak kritik yang ditujukan kepada Barcelona usai dikalahkan Celtic, tim yang kini dilatih Tito Vilanova tersebut sesungguhnya masih tangguh. Di kancah domestik, untuk sementara mereka masih memimpin klasemen dengan raihan poin 28, hasil dari sembilan kemenangan dan satu hasil imbang. (dit)
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !