Enggan Izinkan Samsul Untuk Masuk Timnas PSSI

Lamongan – Persela Lamongan tampaknya belum rela melepas pemainnya untuk memenuhi panggilan tim nasional (timnas) PSSI di bawah pimpinan Djohar Arifin. Ini tidak lain karena tim berjuluk Laskar Joko Tingkir tersebut masih terikat dengan KPSI (PSSI pimpinan La Nyalla Mattalitti).
Saat ini, Persela memiliki satu pemain yang dipanggil Timnas PSSI Djohar Arifin, yakni Samsul Arif. “Namun, kami belum berniat untuk melepas pemain kami untuk memenuhi panggilan timnas versi PSSI Djohar Arifin,” ungkap manajer Persela Lamongan, Debby Kurniawan, kemarin (10/1).

Pria yang akrab dipanggil Iwan tersebut menegaskan, pihaknya akan melemas pemainnya sesuai instruksi PSSI di bawah La Nyalla Mattalitti. Sebab sampai saat ini Persela resmi sebagai peserta kompetisi ISL (Indonesia Super League) yang dikelola PT Liga Indonesia di bawah naungan KPSI. “Tentu tidak etis kalau kami melepas pemain kepada organisasi yang tidak menaungi kami. Kalau yang meminta timnas PSSI La Nyalla Mattalitti tentu kami harus melepas,” paparnya.
Bagaimana jika sikap tersebut dinilai tak nasionalis? Iwan justru malah mempertanyakan nasionalisme Djohar Arifin. “Mereka selalu menolak mediasi yang di lakukan pemerintah Indonesia, termasuk melalui KONI. Memangnya mereka itu hidup dimana? Sebagai warga Indonesia yang baik, harusnya mereka menghormati pemerintahnya,” klaim Debby.
Menurut dia, sebenarnya ada jalan keluar bijak untuk mengatasi dualisme timnas, yakni dibentuknya tim tujuh oleh Kemenpora. Sebab, di dalamnya ada perwakilan dari PSSI Djohar Arifin dan KPSI pimpinan La Nyalla Mattalitti dan wakil pemerintah. “Harusnya tim tujuh bisa jadi penengah membentuk satu timnas. Apalagi kita ini warga negara Indonesia yang hidup di Indonesia,” tukasnya.
Seperti diberitakan, Plt Menpora Agung Laksono meminta tim tujuh untuk membentuk satu timnas. Tim baru ini nantinya akan dipimpin oleh Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) yang diwakili oleh Haryo Yuniarto dan beranggotakan perwakilan dari IPL, ISL maupun pemerintah.






Sumber: Radar Bojonegoro, 11 Jan 2013:36/JP