Latihan Terkendala Hujan

Lamongan  – Program latihan Persela Lamongan kemarin (24/1) terkendala hujan. Sedianya, tim asuhan Gomes de Oliviera kemarin latihan strategi. Karena hujan, terpaksa dialihkan ke fisik lagi. Gustavo Fabian Lopez dkk diminta sprint belasan kali.

Rencananya, tim berjuluk Laskar Joko Tingkir ini latihan quick play. Yaitu, latihan permainan cepat. Karena hujan mengguyur Lamongan seharian, menu ini dihentikan. Bola tak bisa jalan karena rumput Stadion Surajaya dipenuhi air menggenang.

“Latihan quick play sempat berjalan 15 menit. Waktu itu hujan, tapi belum begitu deras. Ternyata, hujan semakin deras, sehingga air dilapangan sangat penuh. Bola tidak bisa jalan dan terpaksa latihan dialihkan,” kata Asisten Pelatih Persela, Didik Ludiyanto.
Pengalihan menu latihan ini, lanjut Didik, bukan karena lapangan rusak. Semata-mata karena genangan air. Namun, jika dipaksakan lapangan bisa menjadi rusak. “Selain itu, coach Gomes juga khawatir kalau dipaksakan latihan quick play, pemain bisa berbenturan dan cedera. Sedangkan persiapan ke Wamena sudah dekat,” imbuhnya.
Sebagai gantinya, Gustavo dkk pagi ini bakal latihan futsal. Selama latihan futsal, quick play bisa dijalankan. “Kita rencanakan latihan futsal selama dua jam. Jadi, tidak sekadar futsal, tapi diprogramkan latihan strategi,” tandasnya.
Sementara itu, meninggalnya mantan pelatih Persela, Miroslav Janu, cukup menyentak hati sejumlah pemain Persela. Karena, beberapa pemain Persela saat ini pernah diasuh pelatih asal Republik Chech tersebut.
Demikian juga manajemen dan pengurus Persela, mereka menyatakan turut berbela sungkawa. “Janu pelatih hebat. Disiplin dan tegas. Karena itu, Persela musim lalu mampu finish di peringkat empat kompetisi Indonesia Super League,” kata Asisten Manajer Persela, Yuhronur.
Manajemen Persela sendiri, lanjut dia, tidak memiliki tanggungan hutang, misalnya terkait tunggakan gaji. Sebab, gaji Janu seratus persen tanggung jawab sponsor. Persela hanya menanggung gaji pemain. (idi/fiq)



Sumber: Radar Bojonegoro, 25 Jan 2013:40/JP