JAKARTA – Indonesia Police Watch (IPW) memberi
apresiasi pada Polri yg tidak mengeluarkan ijin bagi penyelenggaraan
kompetisi Indonesian Super League (ISL) dan Indonesia Premier League
(IPL).
Jika ada pihak-pihak yang melanggar ketentuan tersebut, Polri harus bersikap tegas menangkapnya. Untuk menghindari hal-hal yg tak diinginkan, sebaiknya polisi menggembok stadion yang akan dipakai untuk pertandingan ISL dan IPL.
Seperti diketahui, ISl akan memulai kompetisi baru mereka pada hari ini (5/1/2013) dengan pertandingan perdana Sriwijaya FC melawan Persiba Balikpapan di Palembang, Sumatera Selatan.
IPW mengingatkan bahwa salah satu peran Polri adalah sebagai alat pemersatu bangsa. Jika ada kelompok dan event yg mengarah pada pemecahbelaan kesatuan bangsa, Polri harus bertindak tegas. Sebab itu, tindakan polisi yg tidak memberi ijin pada ISL dan IPL adalah sebuah langkah yang sangat tepat, sebuah langkah untuk mempersatukan anak-anak bangsa yang bertikai di sepakbola nasional.
“IPW berharap para suporter dan masyarakat sepakbola maupun pemerintah harus mendukung langkah positif yg diambil Polri ini,” ujar Ketua Presidium IPW, Neta S Pane dalam rilis yang diterima Okezone, Sabtu (5/1/2013).
“Sebab, tindakan Polri itu merupakan sebuah terobosan untuk mengkonsolidasikan dan menyatukan sepakbola nasional agar bisa solid dan melahirkan tim-tim sepakbola nasional yg mampu menjadi kebanggaan bangsa tanpa ada aksi perbudakan gaya baru, tanpa ada aksi tipu-tipu dan kejahatan yang tidak membayar gaji pemain,” jelasnya.
Selain itu, IPW juga memberi apresiasi pada The Jakmania, suporter Persija yg melakukan aksi demo menuntut gaji para pemain Persija yg tertunggak agar segera dibayarkan. IPW juga mendukung langkah-langkah Asosiasi Pemain Profesional Indonesia (APPI) yang berjuang agar 22 klub penunggak gaji pemain bertanggungjawab. Berkaitan dengan itu IPW mengimbau para suporter dan APPI agar melaporkan kasus penipuan gaji ini ke Mabes Polri.
(win)
Jika ada pihak-pihak yang melanggar ketentuan tersebut, Polri harus bersikap tegas menangkapnya. Untuk menghindari hal-hal yg tak diinginkan, sebaiknya polisi menggembok stadion yang akan dipakai untuk pertandingan ISL dan IPL.
Seperti diketahui, ISl akan memulai kompetisi baru mereka pada hari ini (5/1/2013) dengan pertandingan perdana Sriwijaya FC melawan Persiba Balikpapan di Palembang, Sumatera Selatan.
IPW mengingatkan bahwa salah satu peran Polri adalah sebagai alat pemersatu bangsa. Jika ada kelompok dan event yg mengarah pada pemecahbelaan kesatuan bangsa, Polri harus bertindak tegas. Sebab itu, tindakan polisi yg tidak memberi ijin pada ISL dan IPL adalah sebuah langkah yang sangat tepat, sebuah langkah untuk mempersatukan anak-anak bangsa yang bertikai di sepakbola nasional.
“IPW berharap para suporter dan masyarakat sepakbola maupun pemerintah harus mendukung langkah positif yg diambil Polri ini,” ujar Ketua Presidium IPW, Neta S Pane dalam rilis yang diterima Okezone, Sabtu (5/1/2013).
“Sebab, tindakan Polri itu merupakan sebuah terobosan untuk mengkonsolidasikan dan menyatukan sepakbola nasional agar bisa solid dan melahirkan tim-tim sepakbola nasional yg mampu menjadi kebanggaan bangsa tanpa ada aksi perbudakan gaya baru, tanpa ada aksi tipu-tipu dan kejahatan yang tidak membayar gaji pemain,” jelasnya.
Selain itu, IPW juga memberi apresiasi pada The Jakmania, suporter Persija yg melakukan aksi demo menuntut gaji para pemain Persija yg tertunggak agar segera dibayarkan. IPW juga mendukung langkah-langkah Asosiasi Pemain Profesional Indonesia (APPI) yang berjuang agar 22 klub penunggak gaji pemain bertanggungjawab. Berkaitan dengan itu IPW mengimbau para suporter dan APPI agar melaporkan kasus penipuan gaji ini ke Mabes Polri.
(win)
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !