Seperti yang diungkapkan striker Sriwijaya FC Tantan. Salah satu pemain yang dikenai sanksi Komdis PSSI itu mengungkapkan, sanksi yang diberikan PSSI kepadanya salah alamat.
Tantan mengaku tidak pernah menerima undangan surat dari komdis PSSI. Begitu juga dengan surat pemanggilan ke timnas, Tantan merasa tidak pernah menerimanya.
“Surat dari Komdis tidak pernah saya terima. Manajemen juga mengatakan tidak pernah ada surat dari PSSI, termasuk surat pemanggilan ke timnas,” kata Tantan saat dihubungi wartawan, Selasa (22/1).
Hal senada juga diungkapkan Samsul Arif, striker yang kini membela Persela Lamongan. Pemain yang ikut membela timnas Indonesia di AFF Cup itu juga mengaku tidak pernah mendapat surat panggilan dari Komdis PSSI.
“Sanksi ini saya rasa kurang bijaksana. Saya tidak pernah mendapat undangan, manajemen klub juga tidak pernah dilibatkan,” ujarnya.
Klub dan Pemain Ramai-Ramai Menentang Sanksi
Sanksi yang dijatuhkan PSSI kepada pemain mangkir dari pemanggilan Tim Nasional (Timnas) mendapat tentangan dari klubnya maupun pemain. Arema IPL dan Persela Lamongan termasuk klub yang pemainnya mendapatkan sanksi.Tapi belakangan sanksi untuk Aji dicabut karena dia juga dilibatkan dalam Timnas U-23 yang persiapannya belum dimulai. Sedangkan dari Persela Lamongan ada striker Samsul Arif yang mendapatkan sanksi serupa. Anehnya, kedua klub merasa tak mendapatkan panggilan dari PSSI.
”Kami tidak menerima surat panggilan pemain ke timnas, kok tiba-tiba ada sanksi. Ini kan aneh. Kami jelas menentang keputusan ini dan akan melayangkan protes ke PSSI,” ujar Manajer Arema IPL Rizky Dachlan. Kebetulan klub yang pemainnya mendapat sanksi bakal diberi waktu 14 hari untuk melakukan banding.
Konyolnya, surat pemanggilan Irfan Raditya dan Aji Saka ternyata kesasar ke Arema Cronous yang berlaga di Indonesia Super League (ISL). Manajemen Arema yang bermarkas di Stadion Kanjuruhan sebelumnya menerima surat pemanggilan pemain, termasuk Irfan dan Aji.
Surat tersebut juga tidak digubris Arema Cronous yang berafiliasi pada Komite Penyelamat Sepakbola Indonesia (KPSI). Sedangkan KPSI sendiri hingga sekarang masih belum ikhlas melepas pemain di kompetisi ISL untuk ikut campur dalam timnas PSSI.
Untuk Aji Saka, Arema IPL memang sengaja tidak akan melepas pemain ini sebelum ada tambahan kiper anyar. Sebab dia sementara ini menjadi kiper andalan Arema dan merupakan aset penting dalam persiapan menuju IPL. ”Dia masih diperlukan tim untuk pra musim,” ujar Risky.
Sementara, striker Persela Lamongan Samsul Arif juga terheran-heran dengan sanksi tersebut. Pasalnya, dia merasa tidak pernah mendapatkan surat pemanggilan timnas. Dia menyerahkan sepenuhnya pada kebijakan manajemen terkait sanksi ini.
”Saya belum menerima panggilan apa-apa. Saya jelas keberatan dengan sanksi itu. Saya akan bicara dengan manajemen, apakah perlu melakukan banding atau tidak,” ungkap Samsul.
Pemain asli Bojonegoro ini musim lalu menjadi langganan timnas. Dia juga terlibat di Piala AFF Desember lalu dan menjadi penyerang utama timnas bersama Irfan Bachdim dan Bambang Pamungkas. Setelah kepindahan ke Persela Lamongan, memang sempat ada tanda tanya kelangsungan kiprahnya di tim Merah Putih.
Namun saat launching tim Persela pada 13 Januari lalu, manajemen menyerahkan sepenuhnya kepada Samsul untuk urusan Timnas. Walau Ketua Umum Persela Fadeli tak menampik pihaknya juga harus berkoordinasi dengan KPSI soal keterlibatan pemain di Timnas PSSI.
Hingga berita ditulis belum ada sikap pasti dari manajemen Persela soal langkah ke depannya. ”Kami akan bicara dulu dengan pihak yang terkait, baik Samsul Arif maupun KPSI. Tunggu saja bagaimana perkembangan selanjutnya,” terang Asisten Manajer Persela Yuhronur Efendi.
Sumber: Sindonews.com
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !