Lamongan : Pelatih Persela Lamongan, Gomes de Oliviera, benar-benar serius melakukan evaluasi terhadap skuadnya. Hal itu dilakukan saat latihan pagi di Stadion Surajaya kemarin (12/2) untuk menghadapi Persidafon Dafonsoro besok sore (14/2).
Salah satu fokus evaluasi adalah terkait mudahnya gawang tim berjuluk Laskar Joko Tingkir ini dibobol lawan. Dari agregat gol bisa dilihat. Dalam empat laga yang dilakoni, Persela mencetak enam gol. Empat gol saat menjamu Persepam Madura United, satu gol saat melawat ke kandang Persiwa Wamena, dan satu gol lagi saat menjamu Persiram Raja Ampat, Minggu (10/2) lalu.
Namun, Persela justru kemasukan tujuh gol. Sehingga defisit satu gol. Tujuh gol itu masing-masing dua gol saat melawat ke Persiwa, dua gol lagi away ke Persipura Jayapura dan tiga gol saat menjamu Persiram.
Lebih spesifik lagi, empat dari tujuh gol yang dilesakkan ke gawang Persela dari bola-bola mati. Tiga gol dari tendangan penjuru (saat lawan Persiwa dan Persiram), serta satu gol dari tendangan penalti (saat lawan Persipura). “Secara khusus Gomes meminta kepada pemain untuk memperhatikan gol-gol lawan dari bola-bola mati,” kata Asisten Pelatih Persela, Didik Ludianto, kemarin (12/2).
Menurut mantan Pelatih Persela U-21 itu, untuk mengantisipasi bola-bola mati, para pemain diminta lebih meningkatkan konsentrasi dan kewaspadaannya dalam menjaga lawan. “Jangan sampai membiarkan lawan bisa berdiri bebas,” ujarnya.
Didik menambahkan, dalam latihan kemarin pagi, Gomes juga mengajak berbicara dari hati ke hati para pemain. Itu dilakukan untuk menguatkan mental pemain. Sehingga para pemain bisa bermain all out untuk meraih kemenangan, namun tetap tak merasa terbebani untuk bisa menang. “Pemain dan pelatih sepakat melupakan kekalahan menyakitkan minggu lalu (lawan Persiram), dan memfokuskan diri menghadapi Persidafon Kamis lusa (besok, Red),” imbuhnya.
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !