JAKARTA-Hasil
rapat kedua Joint Committee (JC) pada 20 September lalu langsung
membuat PT Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS) bergerak. Mereka
menggelar pertemuan dengan peserta Indonesia Premier League (IPL) di
kantor LPIS, kemarin (25/9).
Dalam pertemuan tersebut, CEO PT LPIS Widjajanto menyebutkan ada tiga agenda yang dibahas. Pertama, evaluasi terkait pengelolaan kompetisi dan PSSI. Kedua menampung kritik dan masukan dari peserta kompetisi, dan membahsa tentang hasil rapat JC.
Dari pembicaraan, LPIS memastikan pada musim depan akan ada restrukturisasi di LPIS sebagai bagian dari usaha memperbaiki kinerja LPIS musim depan. Selain itu, rapat juga menegaskan bahwa fokus dari LPIS ke depan adalah supporting ke klub-klub agar bisa memenuhi kepatuhan licensing dari AFC.
Dia menyebut Oktober mendatang AFC akan datang ke Indonesia untuk memberikan dan berbciarata terkait licensing "Fokus kami adalah agar klub benar-benar siap memenuhi kriteria dari AFC, terkait licensing klub-klub yang berlaga di kompetisi tertinggi," tuturnya.
Di sisi lain, Widja juga mengumumkan bahwa kompetisi IPL untuk musim depan akan dimulai pada Januari mendatang. Untuk peserta, sesuai keputusan dari Kongres PSSI di Palangkaraya, peserta IPL berjumlah 16 klub.
Dari peserta musim lalu, penambahan berasal dari tiga besar kompetisi Divisi Utama LPIS yang didapatkan oleh Persepar Palangkaraya, Pro Duta FC, dan Perseman Manokwari. Satu klub lainnya, akan diambilkan dari playoff antara Persbul Buol, Bontang, PSIR Rembang, dan PSLS Lhokseumawe.
Terkait kabar akan hijrahnya Semen Padang dan Persijap Jepara dari IPL menuju Indonesia Super League (ISL), Widja mengaku tak mau berpolemik. Namun, dia masih melihat dua klub tersebut bagian dari IPL karena mengikuti rapat di LPIS, kemarin.
Seandainya memang pindah, WIdja pun tidak ingin mempermasalahkan karena kedua liga tersebut saat ini sama-sama diakui oleh PSSI.
"Tidak masalah bagi kami. Karena nanti saat unifikasi liga di 2014, licensing klub yang menentukan. Siapa yang memenuhi kriterialah yang bisa bertanding di kompetisi tertinggi," tandasnya. (aam)
Dalam pertemuan tersebut, CEO PT LPIS Widjajanto menyebutkan ada tiga agenda yang dibahas. Pertama, evaluasi terkait pengelolaan kompetisi dan PSSI. Kedua menampung kritik dan masukan dari peserta kompetisi, dan membahsa tentang hasil rapat JC.
Dari pembicaraan, LPIS memastikan pada musim depan akan ada restrukturisasi di LPIS sebagai bagian dari usaha memperbaiki kinerja LPIS musim depan. Selain itu, rapat juga menegaskan bahwa fokus dari LPIS ke depan adalah supporting ke klub-klub agar bisa memenuhi kepatuhan licensing dari AFC.
Dia menyebut Oktober mendatang AFC akan datang ke Indonesia untuk memberikan dan berbciarata terkait licensing "Fokus kami adalah agar klub benar-benar siap memenuhi kriteria dari AFC, terkait licensing klub-klub yang berlaga di kompetisi tertinggi," tuturnya.
Di sisi lain, Widja juga mengumumkan bahwa kompetisi IPL untuk musim depan akan dimulai pada Januari mendatang. Untuk peserta, sesuai keputusan dari Kongres PSSI di Palangkaraya, peserta IPL berjumlah 16 klub.
Dari peserta musim lalu, penambahan berasal dari tiga besar kompetisi Divisi Utama LPIS yang didapatkan oleh Persepar Palangkaraya, Pro Duta FC, dan Perseman Manokwari. Satu klub lainnya, akan diambilkan dari playoff antara Persbul Buol, Bontang, PSIR Rembang, dan PSLS Lhokseumawe.
Terkait kabar akan hijrahnya Semen Padang dan Persijap Jepara dari IPL menuju Indonesia Super League (ISL), Widja mengaku tak mau berpolemik. Namun, dia masih melihat dua klub tersebut bagian dari IPL karena mengikuti rapat di LPIS, kemarin.
Seandainya memang pindah, WIdja pun tidak ingin mempermasalahkan karena kedua liga tersebut saat ini sama-sama diakui oleh PSSI.
"Tidak masalah bagi kami. Karena nanti saat unifikasi liga di 2014, licensing klub yang menentukan. Siapa yang memenuhi kriterialah yang bisa bertanding di kompetisi tertinggi," tandasnya. (aam)
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !