Menurut wakil ketua Komdis PSSI yang juga anggota JC dari pihak PSSI, Catur Agus Saptono, keinginan tersebut tak mungkin dapat diwujudkan.
Pasalnya, Timnas tetap berada di bawah PSSI dan JC hanya sebatas mengharmonisasi. Apalagi, Federasi Sepakbola Asean (AFF) menyepakati bahwa negara-negara ASEAN hanya mengakui tim yang direkomendasikan PSSI sebagai peserta di kejuaraan Piala AFF. Hal tersebut, secara tegas merupakan hasil rapat AFF di Yangon, Myanmar, 14 Oktober 2012.
“Sikap KPSI sudah kelewatan dan melampaui wewenangnya. Pasalnya, satuan tugas (Satgas) yang dibentuk AFC pun hanya meminta agar JC membantu pemanggilan pemain dan bukan mengatur siapa yang berhak menjadi pelatihnya,” terangnya pada LICOM, Selasa (23/10/12).
Penentuan siapa pelatih yang berhak menangani Timnas, dilanjutkan Agus, sejatinya merupakan kewenangan mutlak Komite Eksekutif (Exco) PSSI yang di antaranya Bob Hippy, Sihar Sitorus, Tuti Dau, Mawardi Nurdin, dan Widodo Santoso.
“Sekali lagi, tidak ada kompromi soal pelatih Timnas. Sebab, sudah diputuskan oleh Exco PSSI, yakni Nil Maizar. Kalau dipaksakan, dipastikan melanggar statuta dan MoU JC serta Task Force AFC di Kuala Lumpur, Malaysia, 20 September lalu,” tukasnya.@Taufik
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !