Bepe Tak Lagi di Persija?

 

FOTO:ANTARA/Wahyu Putro A

 

Jakarta - Setelah selama bertahun-tahun identik dengan Persija Jakarta, Bambang Pamungkas tampaknya akan meninggalkan klub tersebut. Bepe dikabarkan tak masuk skuat Macan Kemayoran yang berlaga di Indonesian Super League (ISL) musim ini.

Hari Jumat (18/1/2013) merupakan hari terakhir yang ditetapkan oleh PT Liga Indonesia sebagai batas pendaftaran pemain yang akan mengikuti kompetisi ISL musim ini. Di antara nama-nama pemain yang didaftarkan oleh Persija, kabarnya tak ada nama Bepe di dalamnya.

Bepe sendiri juga menunjukkan indikasi dirinya tak akan memperkuat Persija musim ini. Lewat akun Twitter-nya, @bepe20, penyerang berusia 32 tahun itu mengungkapkan "salam perpisahan".

"Walau raga tak lagi di sana, tetapi jiwa akan selalu bersama, berjuang untuk Persija Jakarta... .#PersijaSelama," kicau Bepe.

Selain itu, Bepe juga menyertakan sebuah foto dirinya yang dikelilingi pemain-pemain lain tengah memompa semangat tim di dalam sebuah pertandingan.

Musim ini, Bepe belum sekali pun bermain untuk Persija. Hal ini sebagai bentuk kekecewaannya setelah pihak klub tak kunjung membayar tunggakan gaji musim lalu yang mencapai lima bulan.

Jokowi Janji Carikan Solusi Masalah Persija, tapi Tidak Lewat APBD

Masalah keuangan yang melilit Persija Jakarta dijanjikan Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo, dicarikan solusinya. Namun, Jokowi tegas tidak akan menggunakan APBD.

Mantan Walikota Solo itu teguh pada peraturan Mendagri yang tidak boleh memberikan dana atau anggaran kepada klub-klub profesional. Dia juga enggan memberikannya dalam bentuk santunan.

"Ya, tidak boleh 'kan? Peraturan Mendagri 'kan sudah jelas, tidak boleh memberikan DIPA atau anggaran kepada klub profesional, itu sudah jelas," katanya kala ditemui wartawan di Balai Kota Jakarta, Senin (14/1/2013).

"Bedanya apa dengan santunan-santunan?" lanjutnya.

Kendati demikian, Jokowi mengaku akan tetap mencarikan solusinya. Oleh karena itu dia bersedia melakukan pertemuan dengan The Jakmania, yang hari ini mendatangi Balai Kota untuk 'curhat' mengenai permasalahan timnya.

"Ketemu Persija, ya berbicara mengenai Persija ke depan seperti apa. Terus mereka minta lapangan, ya nanti (stadion) yang BMW itu tahun ini sudah dimulai."

Pernyataan serupa juga dilontarkan oleh Ketua Komisi E DPRD DKI Jakarta Muhammad Firmansyah. Firmansyah menyebut akan berbicara dengan dinas olahraga untuk mencarikan solusi terkait lapangan latihan untuk dipakai Persija.

"Kita tidak mau lip service. Kita akan melakukan sejumlah follow up tangani persoalan ini," ucapnya.

"Apa-apa yang ingin menjadi keinginan Jakmania terhadap klubnya ini, kami akan melakukan semaksimal mungkin. Misalnya bagaimana membicarakan dengan dinas olahraga terkait lapangan untuk dipakai latihan Persija. Soal home base itu jangan sampai terusir dari Ragunan. Karena tidak mungkinlah kalau satu rumah."

"Lalu bagaimana pembiayaan. Kita siaplah menjadi mediator kepada BUMD untuk menggelar pertemuan sosial. Tapi, yang paling penting tidak bersama dengan dinas olahraga, KONI, pengcab PSSI di DKI dan para stakeholder maunya dibawa kemana. Biar kita tahu solusinya. Ini kan kita baru dengar dari satu sisi."

Sebelumnya, Ketua Umum Persija, Larico Ranggamone, menyebut bahwa tim ibukota dengan fasilitas minim adalah sebuah hal yang memprihatinkan.

"Persija juga terusir dari mes. Sudah 5 tahun sejak tergusur dari Menteng, ditempatkan di Wisma Ragunan. Sampai saat ini harus tinggal di satu rumah yang diisi 16 pemain di wilayah luar Jakarta."

"Tim yang berlabel ibukota tidak punya mes. Fasilitas pun harus numpang. Bahkan Lebak Bulus yang dimiliki UPT itu 1,2 jt per sekali main. Padahal tim yang bagus itu kan latihan dua kali. Bahkan harus numpang di kota org lain. Ini miris sekali," katanya.