Persela Masih Akan Lihat Kinerja Didik Ludiyanto
Lamongan. Sebuah torehan prestasi bagus dilakukan asisten pelatih yang kini didapuk menjadi caretaker Persela Lamongan, Didik Ludiyanto. Pada pertandingan perdananya memimpin skuat, Persela dibawa meraih kemenangan impresif 2-0 atas Mitra Kukar, dalam lanjutan kompetisi Indonesia Super League (ISL) yang digelar di Stadion Surajaya, Kamis (6/3).
Terkait pencapaian itu, pihak manajemen dan jajaran pengurus tim berjuluk Laskar Joko Tingkir tersebut mengaku puas, dan akan melihat kinerja Didik yang dibantu oleh Ragil Sudirman dalam meracik strategi lebih lanjut. Pihak Persela pun memberikan sinyal, takkan buru-buru dalam menentukan sosok pelatih kepala pengganti Gomes de Oliviera, yang telah dipecat dari jabatannya.
“Ya kita akan lihat dulu dalam beberapa pertandingan ke depan, mungkin Didik akan kita beri kesempatan dua atau tiga pertandingan lagi. Jadi, kami tak terlalu terburu-buru menentukan pelatih kepala yang baru,” ungkap ketua umum Persela Lamongan Fadeli kepada GOAL.com Indonesia.
Menurutnya, prestasi Didik beserta tim pelatih lain Persela saat ini perlu diapresiasi. Hal itu dikarenakan, di bawah kepemimpinan Gomes, Persela jarang menuai hasil positif di beberapa laga terakhir yang dilakoninya. Fadeli juga mengajak kepada para pemain Persela, untuk serius dan berkomitmen, dalam mematuhi setiap skema pertandingan dan keputusan yang diambil oleh Didik.
“Karena sekarang yang menjadi pelatih kepala sementara itu Didik, maka sudah semestinya para pemain mendengar instruksi dari dia. Saya lihat, para pemain juga enjoy dengan metode latihan yang diterapkan oleh Didik, meski menurut saya masih ada beberapa kekurangan,” jelasnya.
Fadeli memberi contoh, pada saat Persela berhadapan dengan Mitra Kukar. Di mana pergantian pemain dilakukan, karena pemain yang berada di lapangan mengalami kram. Sehingga, selain faktor taktik, juga ada faktor latihan yang dinilai kurang tepat.
“Sudah bagus, hanya saja Anda lihat sendiri saat Persela lawan Mitra Kukar kemarin kan? pergantian itu dilakukan, karena pemain yang ada di lapangan mengalami kram, ini yang harus diminimalisir ke depan, jangan sampai terjadi kembali. Tapi secara keseluruhan, metode pelatihannya sudah bagus, mirip-mirip seperti dengan metode latihan yang sempat dikembangkan oleh [alm.] Miroslav Janu,” tuturnya.
Saat disinggung apakah Didik akan dipermanenkan menjabat sebagai caretaker, manajemen Persela menolak. Alasannya, Didik sendiri masih belum mengantongi lisensi kepelatihan yang harus dimiliki oleh pelatih kepala, yang sesuai dengan ketetapan PT Liga Indonesia selaku operator kompetisi.
“Untuk jadi pelatih kepala itu kan butuh lisensi, yang sesuai dengan ketetapan dari PT Liga, dan Didik belum punya itu. Jadi, kami tetap akan menggunakan pelatih kepala baru, yang tentu saja harus sesuai dengan kebutuhan tim dan bisa harmonis. Baik dengan tim pelatih yang lain, maupun dengan para pemain, sebab itu yang utama,” sahut asisten manajer Persela Lamongan Yuhronur Effendi.
Ia juga membeberkan, bila sejak Gomes diberitakan lengser dari jabatannya, sudah banyak pelatih, baik kaliber Nasional maupun asing, yang sudah menunjukkan minatnya melatih tim kebanggaan LA Mania tersebut. Bahkan beberapa dari mereka diklaim pihak Persela, sudah ada yang mengajukan penawaran.
“Tapi masih kita evaluasi, dan tak bisa saya ungkapkan sekarang, tunggu waktunya saja. Ada beberapa (pelatih), baik itu lokal maupun asing. Dan mereka, rata-rata sudah banyak dikenal di dunia persepakbolaan Indonesia,” pungkasnya. (gk-43)
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !